GOTONG ROYONG
GOTONG ROYONG
Matahari mulai menampakkan sinar
cantiknya dan udara yang terasa begitu menyegarkan. Hingga membuat satu
keluarga harimau dihutan ini merasa nyaman dengan bayi kecil nya yang baru berusia kurang lebih
satu tahun. Terlihat wajah ceria senyum si bayi
harimau yang bernama Surya itu. Mereka hidup bersama di hutan, dengan keadaan
suka dukanya.
Tiba-tiba selama satu minggu itu
bayi Surya menghilang dari hutan.
Tak tau kemana ia pergi. Ternyata dia nyasar di sebuah peemukiman warga desa Budi Jaya. Tampak wajah sedih dan takut ia
alami saat ini. Terus berjalan dan terus menelusuri jalan di desa Budi Jaya. Mencoba berteriak meminta bantuan “tolong tolong !!!! “bantu aku pulang
bertemu Ayah Ibu ku di hutan
teriak Surya sebisanya , Tapi
tak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bayi Kecil harimau
itu.
Pembangunan jembatan di Desa Budi Jaya itu dimulai sudah sejak satu tahun
yang lalu. Tapi dana yang dibutuhkan masih kurang banyak. Banyak anak-anak yang
dipagi hari sekolah dengan melewati sebuah arus sungai yang deras. Dia
terus tanpa menggunakan sebuah pengaman
apapun. Sudah dilakukan oleh siswa dan siswi selama setiap hari dengan semangat belajarnya yang tinggi demi meraih
sebuah cita-cita penerus bangsa masa depan yang cerah ingin diraihnya. Jikapun
anak-anak itu mengakhiri nasibnya saat terseret arus deras pun ia tidak peduli.
Karena tekad dan keinginannya sudah berbulad teguh pada setiap pendirian dan
langkah yang mereka lakukan saat ini.
Warga pun kebingungan dengan keadaan
yang sekarang ini dialami di desanya. Sampai saat ini masih belum ada dana
sumbangan dari seorang Pemerintahan yang turun. Dengan kayu yang seadanya dan
batu-batu tidak begitu besar warga mmbangun sebuah Jembatan penghubung desa.
Tampak gotong royong antara kekompakkan warga setempat. Wajah yang ceria dan
semangat para warga mulai mendirikan jembatan itu.
Tidak
disangka kayu untuk membangun jembatan tiba-tiba saja habis. Dihentikanya
proyek itu. Para warga pun kelihatan sedih dan merasa kebingungan.
“Mari kita meminta sumbangan dan mencari
solusi jalan keluar supaya bisa melanjutkan proyek Jembatan itu”. Ujar dari Pak
ketua RT.
“Lalu bagaimana
solusinya ?”. Pak Ujang “Menjawab”
Setelah
menemukan solusinya warga pun sepakat untuk meminta sumbangan dan mengirimkan
surat permohonan kepada Pemerintahan daerah setempat.
Bayi harimau yang tersesat itu terhalang
jalanya. Karena jembatan yang belum jadi itu. Surya
pun terdiam sejenak, berfikir bagaimana agar bisa melewati jembatan itu.
Setelah lama berfikir Surya akhirnya bergegas pergi ke suatu hutan yang rindang
penuh dengan tanaman. Diambilnya beberapa kayu besar dan di bawa di dekat
jembatan itu. Ia bermaksud untuk membantu para warga yang sedang kebingungan
dan sedih. Karena bahan baku yang kurang dan dana yang tidak cukup dalam proses pembangunan.
Datanglah
seorang warga yang bernama Pak Ujang “Darimana datangnya kayu-kayu besar ini”.
Kata Pak Ujang.
Ada warga yang
tidak sengaja mengetahui semalam ada seekor harimau yang berkeliaran disekitar
jembatan. Dan ditangkapnya dikurung di rumah kosong. Ternyata itu adalah Surya
dan orang tua Surya. Padahal maksudnya
hewan liar ini tidak jahat, karena sedang mencari anaknya yang sedang hilang.
Akhirnya ,Ada pengakuan dari salah
satu warga bahwa yang membawakan kayu-kayu besar di dekat jembatan itu adalah
si kecil bayi Harimau. Dan dia sudah membantu kita meringankan bahan-bahan yang
habis itu digantikan dengan kayu-kayu yang diambilnya di dalam hutan. Dan
akhirnya warga yang lain percaya.
satu minggu kemudian bangunan
jembatan itu pun jadi. Warga dan anak-anak pun bergembira bisa menggunakan
jembatan barunya itu. Nasib si harimau dengan keluarganya itu akhirnya
ditempatkan disalah satu kebun binatang untuk dirawat dan dipelihara dengan
baik. Supaya kehidupannya tidak cepat punah. “Terlaksanakanya gotong royong
dengan kebersamaan menghasilkan suatu proyek yang membanggakan dan
menyenangkan”.
0 Response to "GOTONG ROYONG"
Post a Comment