-->

Bab IV Penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Deskripsi Kondisi Awal
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru SD Negeri Malabar 05 UPT Disdikpora Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap ternyata masih banyak guru yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan petunjuk yang ada bahkan ada guru yang tidak menyusun silabus dan RPP, karena menganggap bahwa mereka semua dengan pengalaman kerja yang lama sudah paham dengan cara mengajar sehingga tujuan yang diharapkan tidak dapat tercapai, dan pembelajaran tidak efektif dan tidak efisien.

B.       Pelaksanaan Tindakan
1.    Deskripsi Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari enam kali pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 60 menit setelah anak selesai pembelajaran dihari tersebut. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 12 Februari 2016 dan siklus ke dua pada tanggal 15 s.d 20 Februari 2016. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembinaan dan skenario pelaksanaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

Berikut catatan hasil penelitian melalui supervisi akademik per siklus:
a.    Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat workshop yang terdiri dari rencana pembinaan, soal tes formatif 1 dan alat-alat pembinaan lain yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi peningkatan kinerja guru.
b.    Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembinaan untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 12 Februari 2016 di ruang guru SD Negeri Malabar 05 Kecamatan Wanareja tahun pelajaran 2015/2016. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Kepala Sekolah.
Pelaksanaan pada siklus pertama terdiri dari unjuk kerja pada kegiatan lima tugas pokok guru dalam diskusi kelompok tentang:
1)   Membuat perencanaan pembelajaran
2)   Melaksanakan PBM
3)   Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran
4)   Melakukan analisis hasil evaluasi
5)   Melakukan remidial dan pengayaan
Dalam unjuk kerja peneliti memberi kebebasan sharing dengan teman guru agar pemahaman cepat tuntas, setiap guru fokus pada menyusun rencana pembelajaran,peneliti memantau dan memberikan penjelasan pada bagian yang belum tuntas yang ditemui pada RPP  buatan guru pada pembelajaran yang telah dilakukan.
c.    Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan workshop di sekolah. Pada akhir proses pembinaan guru diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam meningkatkan kinerjanya sesuai dengan  yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Nilai Tes Pada Siklus I

No

Nama Guru

Skor

Kategori
Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
1
A
70
C

2
B
60
C

3
C
70
C

4
D
80
B

5
E
70
C

6
F
70
C

7
G
80
B


Jumlah Total

490


2

5
Skor Maksimum Individu
100

80
70
Skor Maksimum Kelompok (Guru)
700



Prosentase
28,57%
71,43%

Keterangan :
Jumlah Guru yang tuntas                                      :   2 Orang
Jumlah Guru yang belum tuntas                           :   5 Orang
Kelompok Guru                                                    :  Belum tuntas.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah melalui supervisi akademik diperoleh nilai rata-rata kinerja guru adalah 70. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara kelompok guru belum meningkat kinerjanya, karena yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 28,57% atau baru 2 orang guru dari 7 orang sudah tuntas, hasil ini tentu lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85. Hal ini disebabkan karena guru di Negeri Malabar 05 Kecamatan Wanareja masih banyak yang belum memahami tentang maksud supervisi akademik yang menjadi sasaran Kepala Sekolah  tersebut.
Data kemampuan dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam memilih dan menentukan materi pelajaran yang disajikan pada tabel tes pertama dalam tindakan Siklus I selanjutnya dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:



Gambar 4.1.  Hasil Penilaian Kinerja Guru di SDN Malabar 05 pada Tindakan Siklus I
Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)   Kepala Sekolah masih kurang teliti dalam melakukan pembinaan di sekolah.
2)   Kepala Sekolah masih kurang baik dalam pemanfaatan waktu.
3)   Kepala Sekolah masih kurang konsentrasi dalam melakukan pembinaan, karena ada tugas lain yang harus dikerjakan.
4)   Refleksi
Pelaksanaan kegiatan pembinaan pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
5)   Kepala Sekolah perlu lebih terampil dalam memotivasi guru dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembinaan. Di mana guru diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
6)   Kepala Sekolah perlu mengefektifkan waktu secara baik dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
7)   Kepala Sekolah harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi guru sehingga kinerjanya lebih meningkat.




2.    Deskripsi Tindakan Siklus II
a.    Perencanaan
Perencanaan pada tindakan Siklus II dilakukan dengan mengacu pada hasil refleksi tindakan Sikklus I. Adapun langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1)   Kepala Sekolah menginformasikan kepada guru tentang hasil refleksi yang diperoleh dari supervisi pada tindakan Siklus I.
2)   Kepala Sekolah bersama-sama dengan guru memformulasikan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada tindakan Siklus II.
3)   Kepala Sekolah bersama-sama dengan guru menyusun jadwal kegiatan supervisi pada tindakan Siklus II.
4)   Kepala Sekolah mempersiapkan instrumen pengamatan yang digunakan pada tindakan Siklus II.
b.    Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembinaan untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 20 Februari 2016 di ruang guru SD Negeri Malabar 05 Kecamatan Wanareja tahun pelajaran 2015/2016. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Kepala Sekolah. Adapun proses pembinaan mengacu pada rencana pembinaan dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Penelitian Tindakan Kepengawasan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembinaan  dan skenario pembinaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Pada akhir proses pembinaan guru diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam meningkatkan kinerjanya. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Nilai tes Pada Siklus II
No
Nama Guru
Skor
Kategori
Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
1
A
85
B

2
B
85
B

3
C
80
B

4
D
80
B

5
E
80
B

6
F
75
C

7
G
80
B

Jumlah Total
565

6
1
Skor Maksimum Individu
100

85
75
Skor Maksimum Kelompok ( Guru )
700



Prosentase
80,33%
19,67%

Keterangan :
Jumlah Guru yang tuntas                            :    6 Orang
Jumlah Guru yang belum tuntas                 :    1  Orang
Kelompok Guru                                          :    Tuntas

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata peningkatan kinerja guru adalah 51,76 %  dan peningkatan ketuntasan mencapai 80,33 % atau sudah ada 6 orang dari 7 orang guru yang tuntas dalam meningkatkan pemahaman memilih materi. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini peningkatan guru  telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan kinerja guru ini karena setelah Kepala Sekolah menginformasikan bahwa setiap akhir pembinaan akan diadakan penilaian sehingga pada pertemuan berikutnya guru lebih termotivasi untuk meningkatkan pemahaman yang dibahas. Selain itu guru juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan oleh Kepala Sekolah dalam melakukan pembinaan melalui supervisi akademik.
Data kemampuan dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam memilih dan menentukan materi pelajaran yang disajikan pada tabel tes kedua dalam tindakan Siklus II selanjutnya dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2. Hasil Penilaian Kinerja Guru di SDN Malabar 05 pada Tindakan Siklus II

Dalam pelaksanaan pembinaan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)   Memotivasi guru
2)   Membimbing guru dalam memilih dan menentukan materi pelajaran,  merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3)   Pengelolaan waktu
c.    Obersvasi
Observer mengadakan pegamatan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan siklus II. Dari catatan yang dapat disimpulkan sesuai perolehan data adalah sebagai berikut:
1)   Prosedur kegiatan sudah baik
2)   Kekurangan dan kelemahan siklus I sudah dapat diatasi.
3)   Peneliti berupaya mengefektifkan waktu yang digunakan mencatat     semua kejadian atau hasil dari kegiatan siklus II.
4)   Dapat diambil kesimpulan penelitian telah maksimal.
d.   Refleksi
Pelaksanaan pembinaan  pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi antara lain:
1)   Dalam memberikan pembinaan kepada  guru hendaknya dapat membuat guru termotivasi dalam membuat program dan rencana evaluasi hasil belajar.
2)   Harus lebih dekat dengan guru sehingga tidak ada perasaan takut/ malu dalam diri guru terutama dalam  bertanya tentang masalah yang dihadapi oleh sekolah.
3)   Harus lebih sabar dalam melakukan pembinan kepada guru terutama dalam merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep.
4)   Harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembinaan dapat berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.
5)   Sebaiknya menambah lebih banyak contoh contoh evaluasi hasil belajar dengan format format yang sudah distandardisasi oleh Departemen Pendidikan Nasional, dalam hal ini Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) baik di Tingkat Provinsi maupun tingkat Pusat.

C.      Analisis Hasil Kegiatan
Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, dan siklus 2 menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3. Analisis Hasil Peningkatan Kinerja Guru Melalui Supervisi Akademik

No
Nama
Skor
Siklus I
Skor setelah
Tindakan I Siklus II
1
A
70
85
2
B
60
85
3
C
70
80
4
D
80
80
5
E
70
80
6
F
70
75
7
G
80
80

Jumlah Total

490

565

Skor Maksimum Individu

100

100

Skor Maksimum Kelompok

700

700

D.      Analisis Data Deskriptif Kuantitatif
1.    Pencapaian kinerja guru sebelum diberi tindakan rendah.
2.    Pencapaian peningkatan kinerja guru setelah diberi tindakan melalui supervisi akademik ada peningkatan.
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1.    Terjadi peningkatan  kinerja  setelah diberi pembinaan melalui supervisi akademik oleh Kepala Sekolah yaitu peningkatan dari 28,57% menjadi  80,33% ada kenaikan sebesar = 51,76%
2.    Rata-rata ketuntasan guru sebelum diberi pembinaan dari 62,5% naik menjadi 79,38%.
3.    Peningkatan kinerja setelah diberi pembinaan melalui supervisi akademik, berikut disajikan dalam grafik:

 
Gambar 4.3. Hasil Rata-Rata Kinerja Guru

E.       Pembahasan Hasil Penelitian
1.    Ketuntasan Hasil Pembinaan Kinerja Guru
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan melalui supervisi akademik  memiliki dampak positif dalam meningkatkan kinerja guru, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman guru terhadap pembinaan yang disampaikan (Kinerja guru  meningkat dari siklus I dengan nilai rata-rata 62,5%, dan II dengan nilai rata-rata 79,38%. Pada siklus II kinerja guru secara kelompok dikatakan tuntas.
2.    Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru.
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan capaian mutu sekolah yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata guru pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3.    Aktivitas Kepala Sekolah dan Guru Dalam Pembinaan Melalui Supervisi Akademik.
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas guru yang paling dominan dalam kegiatan supervisi akademik adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan, dan diskusi antar guru dan Kepala Sekolah. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas guru dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas Kepala Sekolah selama pembinaan telah melaksanakan langkah-langkah metode pembinaan melalui supervisi akademik dengan baik. Hal ini terlihat yang muncul diantaranya aktivitas membuat dan merencanakan program belajar, melaksanakan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peningkatan kinerja guru melalui supervisi akademik  hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada pertemuan dari 7 orang guru yang ada pada saat penelitian ini menghasilkan nilai rata rata 62,5 % meningkat menjadi 79,38 % pada siklus II.
Dari analisis data di atas bahwa pembinaan melalui supervisi akademik efektif diterapkan dalam upaya meningkatkan kinerja guru memilih dan menentukan materi pelajaran, yang berarti proses pembinaan Kepala Sekolah lebih berhasil dan dapat diterapakan dalam meningkatkan capaian mutu sekolah khususnya di SD Negeri Malabar 05 Kecamatan Wanareja, oleh karena itu dapat dilaksanakan pembinaan melalui supervisi akademik secara berkelanjutan.
Berdasarkan Permen No 13 Tahun 2007 tentang kompetensi Pengawas (Kepala Sekolah), dapat membuat rencana kerja pembelajaran, serta dapat mengorganisasikan sekolah ke arah perubahan yang diinginkan mencapai 85% ketercapaiannya, maka kinerja guru tersebut dikatakan efektif. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan di atas dapat diterima dan penelitian dinyatakan berhasil cukup sampai siklus II.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bab IV Penelitian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel