Cerpen Pentingnya Bertoleransi Dengan Sesama Manusia
INDAHNYA
TOLERANSI
Pagi
itu suasana terasa sejuk dan damai
ketika fajar mulai keluar dari peraduannya, diantara sempitnya suasana kota, tinggalah seoranng pria tua, panggil saja
namanya Suroso . ia adalah seorang
tukang panggul di pasar yang sangat rajin dan terkenal baik terhadap semua
orang.
Suatu hari tepatnya dihari Minggu sebelum ia melakukan rutinitas
pekerjaannya sebagai tukang panggul, ia pun tak lupa menjalankan kewajibannya
sebagai salah satu umat kristiani yaitu
dengan berkunjung ke gereja untuk melakukan
ibadah yang kebetulan tempatnya tak jauh dari tempat tinggalnya. Pak Suroso
selain terkenal akan kebaikannya ia pun sangat dikenal sebagai umat yang
sangat taat terhadap agamanya , sehingga
tidak heran jika ia memiliki banyak teman dan disegani oleh banyak orang. Setelah selesai melakukan ibadah pak Surosopun
langsung menuju pasar untuk melaksanakan rutinitas sebagai tukang panggul.
Meskipun dengan
tangan hampa dan tanpa sebuah kendaraan ,namun ia berjalan dengan penuh
keyaqinan untuk menjemput rejekinya dihari itu, dengan menyelusuri trotoar ia
gantungkan sebuah harapan, dari kejauhan ia memandang seseorang tepatnya
seorang gadis kecil yang tengah
kebingungan, perlahan mendekatinya dan tersenyum tenang pak Suroso
bertanya “ adek mau kemana ?” dengan
memasang wajah yang tegang anak itu menggeleng-gelengkan kepala .
“ adek mau nyebrang ?” lanjut pak Suroso bertanya,
gadis kecil itu hanya terdiam ketakutan
seoalah-olah dalam pikirannya bahwa pak Suroso
adalah orang jahat .
“ yuk nyebrang sama
bapak , atau mau diantar pulang sekalian ?” ajakan pak Suroso.
“Tenang jangan takut bapak tidak jahat kok” meskipun
masih terlihat cemas dan ketakutan gadis tersebut akhirnya mau menerima tawaran pak Suroso untuk diantarkan pulang kerumahnya.
Tak lama kemudian sampailah dirumah gadis kecil itu,
selama perjalanan tadi ternyata pak Suroso sempat berkenalan dengan anak gadis tersebut panggil saja namanya Chelsea.
Sampai di depan
rumahnya Chelsea langsung berlari menuju pintu rumah dan mengucapkan salam “ assalamu’alaikum bu…
ibu… chealse pulang bu…
"Walaikum salam... " Saut wanita separuh
baya dari dalam rumah,
Chelsea... Nak kamu dari mana aja, ibu dari tadi nyariin kamu, nanya ke tetangga
katanya gak ada yang tahu... " Tanyanya sambil menunjukan raut wajah
khawatirnya,
"Chelsea tadi main sama temen sekolah di sebrang
jalan sana tapi chelsea mau pulang takut gak bisa nyebrang, untung ketemu sama
bapak ini..
Kenalin bu..
Ini pak Suroso namanya beliau yang udah nyebrangin sekalian anter
chelsea pulang juga"...
"Ooh iya iya...
"Terimakasih pak sudah membantu anak
saya..." Ucap ibu separuh baya itu
"Iya bu sama-sama " Jawab pak Suroso
"Monggo pak masuk dulu... Sebentar saya buatkan
minum dulu"...lanjut ibu chelsea
Setelah masuk dan berbincang-bincang lama, dan ibu chelsea mengetahui bahwa pak Suroso
tidak mempunyai pekerjaan tetap, ibu chelsea bermaksud menawarkan pekerjaan
sebagai tukang bersih-bersih bersih di
kios milik pamannya chelsea, sekaligus
tanda terimakasih karena telah mengantarkan chelsea pulang, setelah pak Suroso
menerima tawaran tersebut, akhirnya pak Suroso pamit untuk pulang.
Keesokan
harinya sesuai dengan kesepakatan pak Suroso mendatangi tempat yang dimaksud
oleh ibu chelsea, sesampai di tempat
tujuan ternyata disana sudah ada ibu chelsea yang sedang berbincang dengan
pemilik kios yaitu paman chelsea.
Pak Suroso mendekat " Permisi pak... Selamat pagi
".. Sapa pak Suroso
"Oh pak Suroso... Monggo pak monggo " Jawab
ibu chelsea..
"Kenalin Dek ini pak Suroso yang tadi mba
ceritakan
" Ooh ini yang namanya pak Suroso, monggo pakmudah-mudahan bapak betah membantu
saya kerja di sini"... Ucap paman
chelsea
Singkat cerita 1 bulan telah berlalu pak Suroso bekerja
di kios tersebut
(Kebetulan paman chelsea masih tergolong muda dan
masih single lho..)
Perawakannya yang tinggi, putih, ganteng di tambah
baik dan ramah juga sopan membuat pak Suroso betah bekerja di
kios tersebut...
Tak hanya itu paman chelsea panggil saja namnya
Deka, dia seseorang yang penuh toleransi
meskipun pak Suroso berbeda keyakinan namun dia sangat menghargai perbedaan
tersebut, oleh karena itu setiap hari minggu pak Suroso diijinkan libur untuk
beribadah,
Pada suatu
hari tepatnya hari jumat, kebetulan
setiap hari jumat kios nya tutup lebih awal dikarenakan Deka mau
melaksanakan ibadah sholat jumat,
Dikarenakan pak Suroso adalah umat Kristiani jadi pak Suroso
pulang lebih akhir untuk membereskan dan membersihkan sampah di depan kios. Setelah itu pak Suroso pulang dengan berjalan
kaki yang kebetulan jarak rumahnya agak jauh dari kios tersebut.
Hari itu pak Suroso pulang naik angkutan umum
dikarenakan cuaca yang sangat panas dan juga dia merasa lelah dengan begitu ia ingin segera pulang kerumah.
Siang itu di sakunya hanya terselip uang Rp 13.000 (
tiga belas ribu rupiah) saja
Niatnya sisa ongkosnya akan digunakan untuk jatah
makan siang.
Setelah angkutan umum berjalan sekitar jarak 2
kilometer kondektur angkutan umum tersebut menarik ongkos, tiba-tiba anak gadis berseragam SMA yang
kebetulan duduk di sebelah pak Suroso panik karena uang ongkosnya tidak ada
karena hilang (mungkin kena copet)
Tanpa pikir panjang pak Suroso pun membayari ongkos
anak tersebut
"Ini pak dari saya saja sekalian " Ucap pak Suroso...
"Makasih pak...makasih makasih
banget..". Saut anak gadis tersebut
" Sama-sama nak "... Jawab pak Suroso
sembari tersenyum..
Setelah sampai di tempat tujuan, pak Suroso segera turun
Dan berniat mampir ke rumah makan terlebih dahulu
untuk makan siang, namun kembali ia
berfikir kalau sekarang di sakunya hanya tersisa uang Rp 3.000 saja
Sedangkan untuk 1 porsi makan paling murah itu
Rp. 5000, namun akhirnya pak Suroso
memberanikan diri untuk membeli makan dengan uang tiga ribu rupiah tersebut
meskipun hanya dengan nasi saja (pikirnya pak Suroso)
Tanpa pikir panjang mendekatkanlah pak Suroso ke
warung makan tersebut
Yang kebetulan sedang ramai pelanggan, karena hari itu
adalah hari jumat dimana anak-anak santri sedang makan siang setelah melakukan
ibadah sholat jumat.
".. Permisi bu.. "
"Monggo pak pilih mau makan pake apa lauknya?
" Jawab pelayannya...
" Saya hanya punya uang tiga ribu rupiah bu, Kira-kira dapet makan gak yaah "...
Saut pak Suroso
Ibu tersebut hanya tersenyum sambil berkata"
Kalau tiga ribu hanya dapat nasinya saja
pak, gimana? Nanti sama saya dikasih bonus tempe goreng
deh, gimana pak mau.? Tawar ibu pemilik warteg itu. " Ya udah bu tidak apa-apa yang penting
saya bisa makan " Jawab pak Suroso...
" Oh ya sudah monggo duduk dulu nanti saya ambilkan makannya "...
Duduklah pak Suroso bersebelahan dengan para santri
yang sedang asyik makan siang
Dengan pakaian yang masih rapih bersarung dan
berkopiah, salah satu dari mereka
menyapa " Monggo pak " ( mempersilahkan duduk) pak Suroso hanya tersenyum dan mengangguk.
Tak lama kemudian ibu pemilik warteg mengantarkan
makanan pesenan pak Suroso tersebut "monggo pak ini makanannya "
"Oh iya bu terimakasih"... Jawab pak Suroso
Sebelum pak Suroso menyantap makanannya tak lupa pak Suroso
berdoa terlebih dahulu sesuai keyakinannya, (para santri seperti keheranan
melihat cara berdoa beliau yang berbeda dengan cara berdoa mereka dan disitulah
mereka paham kalau pak Suroso itu adalah non muslim) namun
naas tiba-tiba ada seekor kucing
yang berlari
Dan menabrak piring yang ada tempe milik lak Suroso
itu.
" Praaaaaakk.. " Suara piring itu terjatuh
bersama tempe goreng,
Niat hati pak Suroso mau mengambil tempe itu namun apa
yang terjadi, para santri yang ada di sebelahnya segera mencegahnya dan
memberikan sebagian lauk milik mereka untuk pak Suroso.
"Ini pak buat bapak"...Suara para santri
serentak memberikan sebagian lauk mereka untuk pak Suroso. Sungguh kejadian itu
membuat hati pak Suroso bangga bahwa di tengah-tengah ke individualismean
masyarakat masih terdapat anak muda yang sangat toleransi. " Terimakasih
nak kalian memang luar biasa ".... Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian
semua" Lanjut pak Suroso.......
0 Response to "Cerpen Pentingnya Bertoleransi Dengan Sesama Manusia"
Post a Comment