Inilah Cara Mengerjakan Tes Kesehatan Rohani
TES KESEHATAN ROHANI DI RSUD
Tes kesehatan rohani menjadi salah satu
syarat pemberkasan CPNS dan PPPK. Ini dimaksudkan agar calon abdi negara memiliki
jiwa dan kepribadian yang sehat dan mumpuni. Banyak yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tes tersebut. Bukan karena kurang mampu dalam biaya dan administrasi,
melainkan lebih kepada teknik menjawab pertanyaan yang disediakan dalam tes
kesehatan rohani tersebut.
Berikut akan saya jelaskan sedikit
mengenai tes kesehatan rohani di RSUD. Saya pernah mengikuti tes tersebut pada
tahun 2021 di RSUD kabupaten tempat saya tinggal. Ada banyak pertanyaan yang
disediakan dan harus terjawab semuanya. Meskupun begitu, jumlah pertanyaan di
tiap RSUD berbeda-beda, mulai dari 350 soal sampai dengan 500 soal, tergantung
kebijakan. Waktu itu saya mengerjakan 350 soal dan saya selesaikan dalam waktu
kurang dari 1 jam.
Setiap pertanyaan meminta saya menjawab
untuk menjawab ia atau tidak, positif atau negatif. Pada awalnya saya berfikir
jawaban yang dimaksud adalah jawaban baik atau jawaban yang mampu menunjukan
sisi baik kita, ternyata saya salah besar. Setiap pertanyaan memiliki maksud
mengetahui sifat dan karakter kita masing-masing. Mulai dari penyabar atau
pemarah, pemberani atau penakut, percaya diri atau pemalu, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
Pada intinya kita diminta untuk
memberikan jawaban jujur, bukan jawaban yang baik. Karena jawaban yang jujur
adalah cerminan diri kita yang sesungguhnya. Meskipun pertanyaan yang tersedia
seolah mudah, tapi ketika kita menjawab dengan teori baik saja, maka tidak akan
berhasil. Contoh, ketika kita menemukan pertanyaan, “Saya sering mendapat
gangguan ketika bekerja, dan saya cenderung merasa emosi karenanya”, mungkin
kita berfikir kita harus menjadi orang yang penyabar (itupun yang saya fikirkan
pada awalnya), kemudian saya menjawab “Tidak”, saya memberikan gambaran saya
adalah orang yang penyabar dan mengatakan saya tidak merasa emosi karena
gangguan saat bekerja, ternyata jawaban saya dianggap tidak jujur. Karena pada
dasarnya setiap orang memiliki emosi dan tidak mungkin diam saja ketika
mendapat gangguan saat bekerja. Karena jawaban saya yang dianggap tidak jujur
maka akhirnya saya harus mengulang tes tersebut sekali lagi. Pada tes kedua
saya menjawab pertanyaan tersebut dengan menjawab “Ia”, dan akhirnya saya lolos
tes.
Memang terdengar aneh dan tidak biasa,
tapi seperti itulah seharusnya kita menjawab pertanyaan. Kejujuran adalah yang
utama dan sangat diminta, kita tidak boleh berpura-pura menjadi orang baik,
atau ingin terlihat menjadi orang baik. Tapi kebaikanlah yang akan membawa kita
pada kejujuran.
Intinya jawablah pertanyaan pada tes kesehatan
rohani sesuai dengan apa yang kita rasakan dan jalani, karena dengan begitu
jawaban kita akan konsisten dan seragam dengan pertanyaan selanjutnya pada
nomor yang lain. Biasanya ada pengulangan pertanyaan atau adanya pertanyaan
yang berbeda kalimat, tapi memiliki corak jawaban yang sama.
Jika kita penyabar, setiap pertanyaan
yang memiliki jenis jawaban sama akan teratur dan menjadi satu kelompok bagian
yang harmonis. Atau dengan kata lain, jawablah pertanyaan sesuai dengan hati
kita sehari-hari. Jangan bosan untuk mengulang-ulang membaca pertanyaan yang
disediakan, dan pastikan teman-teman dapat berkonsentrasi dalam menjawab.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk
teman-teman yang hendak mengikuti tes kesehatan rohani.
0 Response to "Inilah Cara Mengerjakan Tes Kesehatan Rohani"
Post a Comment