-->

MENGHADAPI PERSELISIHAN BACAAN SURAT PADA MALAM JUMAT DI INDONESIA

 


PENYELESAIAN MASALAH PERBEDAAN PENDAPAT

ANTARA MEMBACA SURAT YASIN DAN AL KAHFI DI MALAM JUMAT

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Di masa sekarang ini perbedaan pendapat tentang ibadah umat Islam kian mencuat. Diantaranya perbedaan pengamalan sunah Rosulullah SAW. Banyak para ulama yang membahas perihal hukum suatu perkara dan didalamnya juga memiliki perbedaan pendapat.

Khusus pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas perbedaan surat yang dibaca ketika malam Jumat. Ini bukanlah perkara yang baru muncul di tengah-tengah masyarakat, karena pembahasan ini sudah muncul sejak lama khususnya dalam jajak pendapat organisasi (Ormas) Islam di Indonesia.

 

PEMBAHASAN 1

Membaca surat Yasin malam jumat adalah kebiasaan yang diterapkan para wali/ulama/kyai/ustadz zaman dulu sebelum Islam berkembang seperti sekarang ini. Pada awalnya adalah agar masyarakat merasa senang mengikuti dan membiasakan peribadatan Islam, seperti berdzikir, berdoa dan membaca Al Qur’an. Tidak dipungkiri bahwa sebelum Islam menyebar, masyarakat pribumi telah menganut agama dan kepercayaan lain, oleh karena itu, wali/ulama/kyai/ustadz pada masanya ingin merubah kebiasaan yang kurang baik atau salah menurut ajaran agama islam. Dengan cara yang halus dan menyenangkan maka masyarakat banyak yang tergerak hatinya untuk memeluk agama Islam dan belajar lebih dalam tentangnya. Dakwah yang ramah lingkungan dan menyenangkan adalah cara yang sangat efektif dan efisien diterapkan di tengah-tengah masyarakat.

 

PEMBAHASAN 2

Manfaat dan maslahat yang terkandung dalam acara yasinan sangat banyak, terlepas dari perbedaan pendapat yang terkandung di dalamnya dari para ulama yang ada di Indonesia. Diakui atau tidak kita bisa menjumpai beberapa kebaikan dan kelebihan dalam Yasinan, diantaranya kita bisa berjamaah dalam berdzikir kepada Allah SWT. Tidak hanya sendiri, tapi acara Yasinan ini dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan orang-orang atau masyarakat sekitar yang ingin mengikutinya. Tentu saja ini adalah salah satu keuntungan dan kemudahan dalam berdakwah, tanpa harus memaksa, menghina dan memojokkan suatu pihak.

Ada pula ibadah lain yang dapat diterapkan didalamnya, misalnya bersilaturahmi, berdoa kepada Allah SWT, membaca kalimat toyibah, membaca ayat suci Al Qur’an, bersedekah, saling mendoakan dalam kebaikan dan saling mengajak untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT serta berbagai kelebihan lainnya. Tidak hanya kepentingan agama, tapi kepentingan masyarakat dan lingkungan juga dapat disampaikan dalam acara tersebut diluar kegiatan utamanya, yaitu setelah acara selesai. Dengan kata lain, penyebaran ilmu agama Islam akan lebih mudah untuk disampaikan ke khalayak ramai.

 

PEMBAHASAN 3

Perbedaan pendapat dan penerapan sunah yang hendak dilaksanakan oleh masyarakat yang memiliki faham ilmu tertentu atau organisasi Islam yang dikhususkan tetap ada. Diantaranya adalah adanya sunah membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat. Faham yang seperti ini juga tidak salah, mereka hanya ingin masyarakat luas mengetahui apa yang Nabi Muhammad SAW anjurkan. Meskipun demikian cara yang digunakan untuk menyampaikan pemahaman tersebut terkadang sulit diterima. Karena kecenderungan yang terjadi adalah setiap ilmu yang berbeda maka dianggap salah atau dikatakan bid’ah. Dan hal tersebut dikaitkan dengan kalimat “Masyarakat yang melaksanakan acara Yasinan malam Jumat adalah calon penghuni neraka”. Tentu saja perkataan seperti ini tidak dibenarkan, karena sejatinya Islam datang dengan damai dan disebarluaskan dengan cara yang lembut dan ramah.

Hambatan dan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan Yasinan malam Jumat tetap ada, diantaranya adalah terdapat beberapa pihak yang berpendapat malam Jumat itu disunahkan membaca surat Al Kahfi. Tidak salah juga ketika ingin melaksanakan sunah membaca Al Kahfi, karena meman hadist tersebut juga dibenarkan dan sangant kuat. Yang membedakan hanyalah pemilihan sunah yang dilakukan, bukan berarti yang membaca Surat Yasin tidak mengetahui sunah Al Kahfi tersebut. Hanya saja adat istiadat masyarakat yang sudah sangat melekat adalah membaca Surat Yasin. Hal tersebut karena bersandar pada penjelasan bahwa surat Yasin adalah jantung dari Al Qur’an dan juga karena surat inilah yang menjadi cikal bakal atau tunas pembiasaan masyarakat Islam pada awal penyebaran yang dilakukan oleh wali dan ulama terdahulu.

Adapun alasan lain yaitu pendapat ulama yang menyatakan bahwasanya Rosulullah bersabda agar umat islam memperbanyak ibadah di malam Jumat dan hari Jumat karena hari Jumat adalah induk/penghulu dari semua hari. Maka tidak dipersalahkan pula ketika awal penyeberan Islam, wali dan ulama terdahulu mengadakan perkumpulan jamaah dzikir rutin malam Jumat. Inilah alasan kenapa masyarakat Islam pada zaman dulu terkesan sangat kompak dan aktif dalam berdzikir dan beribadah secara berjamaah walaupun Islam baru proses penyebaran.

 

PEMBAHASAN 4

Penyelesaian masalah perbedaan pendapat tentang surat apa yang dibaca cukuplah mudah. Yang penting didalamnya terdapat unsur beribadah kepada Allah SWT yaitu berdzikir kepada Allah SWT, berdoa bersama, membaca ayat suci Al Qur’an, bersilaturahmi, bersedekah, ceramah keagamaan dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Apabila tidak terdapat kesepakatan, maka masalah yang sesungguhnya adalah hilangnya metode dakwah penyebaran ilmu agama Islam di tengah-tengah masyarakat. Karena sejatinya acara Yasinan malam Jumat adalah salah satu wahana atau metode dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam sekaligus menggerakkan secara langsung agar masyarakat mau beribadah secara nyata dengan bersama-sama atau berjamaah.

Pilihan pertama yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah perbedaan tersebut adalah jamaah dibagi dua kelompok, bahkan jika perlu dapat dipisahkan di tempat yang berbeda sesuai dengan pilihan sunah masing-masing. Pilihan kedua adalah tetap dijadikan dalam satu majelis atau satu tempat demi memperkuat ukhuwah Islamiyah namun surat yang dibaca diberikan kebebasan baik itu Surat Yasin maupun Surat Al Kahfi. Bahkan panitia atau pengurus acara Yasinan dapat menyediakan buku kecil yang berisi Surat Yasin dan juga Surat Al Kahfi sehingga dua kelompok yang berbeda ini tetap dapat meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dengan tidak saling berpecah dan memberikan kesempatan tiap orang untuk melaksanakan sunah yang dipilih. Tentu hal ini adalah kunci tercapainya ukhuwah Islamiyah yang diharapkan oleh Rosulullah SAW.

Demikianlah penyelesaian  masalah perbedaan pendapat antara membaca Surat Yasin dan Al Kahfi di malam Jumat, semoga dapat menjadi solusi yang bermanfaat dan maslahat di masyarakat. Semoga Allah SWT menguatkan keimanan kita dan persatuan umat Islam di seluruh dunia, aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "MENGHADAPI PERSELISIHAN BACAAN SURAT PADA MALAM JUMAT DI INDONESIA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel