-->

Contoh Bab III Penelitian


BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Setting Penelitian
1.    Tempat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri Malabar 05 UPT Disdikpora Kecamatan Wanareja, yang beralamat di RT 02 RW 08 Jalan Kiarapayung No 22 Desa Malabar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Alasan difokuskan di SD  tersebut karena merupakan tempat peneliti bekerja. Hal ini memudahkan peneliti dalam pelaksanaan tindakan dan pengumpulan data. Selain alasan tersebut, dipilihnya lokasi tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran di sekolah masih belum optimal, sehingga memerlukan pembinaan melalui tindakan supervisi agar kinerja mereka semakin meningkat.

2.    Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dan dilakukan selama tiga bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2016.



Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
Kegiatan
BULAN
Januari
Februari
Maret
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1.
PERSIAPAN














·       Koordinas dengan kepala sekolah














·       Observasi













2.
PERENCANAAN














·       Penyusunan perangkat angket observasi














·       Membuat lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar pengamatan, lembar wawancara dan lembar tes













3.
PELAKSANAAN














·       Tindakan awal














·  Pretest














·  Wawancara














·  Refleksi














·  Merancang tindakan














·       Siklus I














·  Pelaksanaan siklus I














·  Observasi tindakan I














·  Evaluasi dan analisis data














·  Refleksi














·  Merancang tindakan siklus II














·  Membuat RPP














·       Siklus II














·  Pelaksanaan tindakan baru














·  Observasi pelaksanaan siklus II














·  Evaluasi dan analisis data














·  Refleksi













4.
PENYUSUNAN LAPORAN














·       Pengolahan Data














·       Penulisan hasil penelitian














·       Pengesahan














3.    Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru SD Negeri Malabar 05 UPT Disdikpora Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 7 orang guru, yang terdiri dari laki-laki 4 orang dan perempuan 3 orang dan dari 7 orang tersebut Wiyata Bhakti 4 orang. Karakter yang dimiliki rata-rata guru dengan masa kerja 20 untuk PNS dan 6 sampai dengan 9 tahun bagi Wiyata Bhakti.
Jumlah guru yang menjadi responden dalam penelitian disajikan dalam tabel  berikut:

Tabel 3.2. Jumlah Guru-Guru SD Negeri Malabar 05

No
Nama Guru
L/P
Asal Sekolah
Alamat
1
MARMI, S.Pd SD
P
SD Negeri Malabar 05
RT 03/09 Desa Malabar
2
ENI KUSYANI, S.Pd SD
P
SD Negeri Malabar 05
RT 02/09 Desa Malabar
3
ENO APRIYATNO, S.Pd
L
SD Negeri Malabar 05
RT 07/05 Desa Wanareja
4
NANANG PRIHATNO, S.Pd SD
L
SD Negeri Malabar 05
RT 04/03 Desa Limbangan
5
KUSYANTO, S.Pd.I
L
SD Negeri Malabar 05
RT 02/09 Desa Malabar
6
RIAN PUJI ISKANDAR, S.Pd
L
SD Negeri Malabar 05
RT 03/08 Desa Malabar
7
WIDIYANENGSIH
P
SD Negeri Malabar 05
RT 01/08 Desa Malabar

4.    Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu:
No
Sumber
Data
1.
Guru         
RPP buatan guru, realita PBM guru
2.
Kepala Sekolah
Data hasil Supervisi oleh kepala sekolah dan hasil refleksi pada kunjungan kelas.
5.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan meliputi: observasi dan tes unjuk kerja dalam penyusunan RPP. Dari data kuantitatif yaitu  data tentang hasil supervisi dengan model workshop, memberikan angket, dan data tentang hasil observasi dengan menggunakan lembar wawancara pada tiap kelompok dikumpulkan dan diolah serta disajikan dalam tabel.

6.    Validasi Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain adalah triangulasi dan review informan kunci. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan data itu. Sedangkan review informan kunci adalah pengkonfirmasian data atau interprestasi temuan kepada informan kunci untuk mendapatkan kesepakatan.

7.    Teknik Analisis Data
Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah:
a.    Kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan kinerja guru melalui penerapan supervisi akademik Pengawas dengan menggunakan prosentase (%).


b.   Kualitatif
Teknik analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara : reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan.

8.    Indikator Keberhasilan
Penelitian Tindakan Sekolah tentang upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menentukan materi ajar yang dilaksanakan dalam duasiklus dianggap sudah berhasil apabila terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menentukan materi pelajaran mencapai 85 % dan telah mencapai ketuntasan pemahaman dengan nilai rata rata 75, seperti yang disyaratkan dalam manajemen berbasis sekolah (MBS).

9.    Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang terdiri dari dua siklus. Model yang diguanakan adalah mengikuti model alur yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.
Model tersebut merupakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu:
1)   Perencanaan
2)   Tindakan
3)   Pengamatan
4)   Refleksi.
Penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah didesian dalam variabel yang diteliti. Untuk melihat aktivitas guru dalam supervisi akademik dengan pendekatan kelompok metode direktif dipergunakan observasi. Hasil observasi tersebut sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan sekolah tentang peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran melalui supervisi akademis dilakukan dengan didesain penelitian yang meliputi empat tahap kegiatan. Keempat tahap kegiatan tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus dilakukan sebanyak tiga pertemuan. Pertemuan tersebut akan dilakukan pengamatan untuk menilai persiapan atau perencanaan pembelajaran, penyajian pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, pelaksanaan analisis hasil evaluasi, dan pelaksanaan remidial dan pengayaan.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan siklus.
1)   SIKLUS I
a)   Perencanaan
Pada siklus pertama dilakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan pemantapan permasalahan penelitian. Untuk itu dilakukan kegiatan studi dokumentasi, diskusi dengan guru, melakukan pengamatan awal. Setelah disepakati permasalahan utama dan solusi pemecahan masalah, dilakukan kegiatan penyusunan instrumen penelitian bagi peneliti dan rencana pembelajaran bagi guru yang akan disupervisi.
b)   Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus pertama dilaksanakan minggu I dan II bulan Februari 2016, tepatnya tanggal 2 sampai 12 Februari 2016. Terdiri dari unjuk kerja pada kegiatan lima tugas pokok guru dalam diskusi kelompok tentang:
ü Membuat perencanaan pembelajaran
ü Melaksanakan PBM
ü Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran
ü Melakukan analisis hasil evaluasi
ü Melakukan remidial dan pengayaan.
c)    Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat bersama peneliti bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Fokus observasi juga sama dengan pelaksanaan siklus yaitu lima tugas pokok guru. Hasil pengamatan dikumpulkan dan disajikan pada tabel agar mudah dianalisa.
d)   Refleksi Hasil Tindakan
Dalam kegiatan refleksi ini dilakukan diskusi antara peneliti, observer, dan guru yang bersangkutan berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokoknya sebagai guru. Hasil refleksi ini merupakan kompetensi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan akan disempurnakan pada silus berikutnya. Hasil refleksi akan memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan yang terjadi. Hasil ini akan dijadikan bahan pertimbangan penyusunan perencanaan siklus selanjutnya.

2)   SIKLUS II
a)   Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus kedua dan selanjutnya menyiapkan format  diskusi dengan guru yang akan disupervisi berkenaan dengan hasil pelaksanaan kegiatan refleksi siklus I. Dengan kegiatan ini akan dilakukan upaya peningkatan kinerja dengan meningkatkan kekuatan dan mengganti kelemahan yang terjadi dengan kekuatan yang lain.
b)   Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembinaan untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 20 Februari 2016 semester II tahun pelajaran 2015/2016. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Kepala Sekolah. Adapun proses pembinaan mengacu pada rencana pembinaan dengan memperhatikan revisi pada siklus I, berupa diskusi dan workshop RPP sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Penelitian Tindakan sekolah ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembinaan dan skenario pembinaan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
c)    Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan oleh peneliti bersama teman sejawat selaku  kepala  sekolah di gugus Cut Nyak Dien UPT Disdikpora Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap, saat  guru mempraktekkan di depan kelas  pada saat pertemuan siklus II, baik secara individu maupun kelompok. Pengamatan dilakukan terhadap sikap guru dalam mempresentasikan satuan pelajaran dengan pengajaran yang baik dan dengan menggunakan format observasi yang digunakan pada siklus II. Sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan siklus II dengan menggunakan format penilaian yang sama dengan aspek pada siklus I. Cara melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang baik disusun sama dengan pada siklus I.
d)       Refleksi
Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan hasil  evaluasi pada  akhir  pertemuan siklus  dilakukan refleksi. Bila guru-guru memperoleh skor dalam penilaian yang baik final sama atau lebih besar dari 80, maka  guru-guru tersebut dinyatakan berhasil, jika kurang dari 80 dinyatakan gagal.
Berhasil dan tidaknya penelitian ini menggunakan pengukuran sekala Likert, adapun alat ukur tersebut adalah sekala yang digunakan adalah sekala Likert dengan lima kategori sikap yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.  Penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada  kolom yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 5  =  sangat tinggi, skor 4 = tinggi, skor 3 = sedang, skor 2 = rendah, dan skor 1 = sangat rendah. Sehingga skor maksimal adalah 4 x 5 = 20.
Setelah diperoleh nilai, maka nilai tersebut ditransfer ke dalam bentuk kualitatif untuk memberikan komentar bagaimana kualitas sikap guru yang diamati dalam menyusun satuan pelajaran yang baik dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 3.3. Tabel Kategori

No
Skor
Kategori penyusunan
1
90 – 100
A ( Baik Sekali)
2
80 – 89
B (Baik)
3
65 – 79
C (Cukup Sekali)
4
55 – 64
D (Kurang)
5
0 – 54
E (Sangat Kurang)


Sedangkan evaluasi dilakukan terhadap hasil penyusunan satuan pelajaran yang baik pada akhir pertemuan siklus pertama dengan menggunakan format evaluai satuan pelajaran yang baik. Adapun aspek yang dinilai adalah (1) kelengkapan elemen dalam satuan pelajaran yang baik, (2) kejelasan tujuan pembelajaran yang baik, (3) ketepatan/ kesesuaian program dengan tujuan satuan pelajaran yang baik, (4) kemanfaatan program, (5) strategi implementasi/ pelaksanaan.




Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Contoh Bab III Penelitian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel